img

HANYA SEORANG RAHIB

Penulis: Sr. Renata | Terbit: 13 November 2020 | Dibaca: 4111 kali

Kata Bermakna  10 

Buku: Benih-benih Kehidupan

Penulis: Sr Renata HK, M.Pd

Yosuke Girls and Boys…..

Hai Guys, sudah pernah membaca atau mendengar tentang RAHIB ? Rahib adalah anggota Tarekat atau Ordo yang mengikatkan diri dengan kaul atau janji pada hidup monastik kontemplatif  hidupnya hanya untuk  mencari Allah  dengan mendalami misteri Ilahi dalam suasana keheningan di pertapaan. selain berdoa mereka bekerja di kebun, atau beternak sapi perahan untuk menopang hidup mereka sehari-hari dengan demikian hidup mereka dipenuhi Roh Allah hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan sejati. . 

Ia menjadi kepala dari sebuah pertapaan dan senyuman dari seorang anak kecil. Pandangannya sejelas kristal dan tangannya terbuka menyambut semua orang yang datang tanpa membedakan siapa dia. Dia berbicara sangat sedikit tetapi setiap orang yang berkunjung, hanya untuk mendengarkannya. Ia tidak memiliki sesuatu, tetapi ia memberi kepada setiap orang. Ia tidak mempunyai gelar, tetapi ia mengetahui segalanya.

Ia segera hadir; penuh sukacita, lemah lembut, damai, pelindung, kasih penuh kesederhanaan dan bersahaja. Mereka datang dari semua lapisan untuk melihat dia. Ia memberi sesuatu yang membuat setiap orang merasa lebih baik. Hal itu seolah-olah ia menyepuh kami sedikit dengan kualitas emas dari sinarnya. Dan masing-masing pergi dengan merasa lebih baik karena telah bertemu dengannya.

Ia bukanlah salah seorang besar dari dunia ini, ia tidak memiliki uang, kuasa, pengetahuan, sesuatu pun. Hanya seorang rahib!. Ia menghabiskan waktunya dalam doa, berpuasa dan bekerja di kebun. Sedikit demi sedikit, ia membuang segala sesuatu yang paling banyak menindih kita: kesombongan, kemarahan, kecemburuan, iri hati, tamak, ambisi. Dan dia hanya dipenuhi Allah.

Ia bebas dan membebaskan. Ia damai dan mendamaikan. Pertemuan dengan Allahnya menggairahkannya seperti Elia di gunung Horeb, mempesonakannya seperti Musa di Sinai, berubah rupanya seperti Yesus di gunung Tabor.

Miskin dalam segala-galanya, tetapi kaya bersama Allah dan hanya Allah, ketika ia bertemu dengan orang Tuhan lah yang diberikannya kepada mereka. Itulah sebabnya mengapa orang selalu kembali untuk melihatnya!

Guys, Mari kita selalu berupaya baik laki-laki maupun perempuan untuk hidup seperti cara hidup  pola ini dekat dengan Allah dalam semua peristiwa hidup kita  baik suka maupun duka, dalam sukses dan  kegagalan, dalam untung dan malang tetap bersandar pada Allah sehingga hidup kita merasakan ketenangan dan kedamaian batin yang sejati. Ya Allah biarlah kuat kuasa-Mu memenuhi hati kami setiap waktu dan semata-mata mengandalkan Allah. Kendatipun kita  tidak mampu menjadi seperti mereka. Tahukah Engkau ya Allah betapa senangnya kami menemui mereka sekarang dan nanti. Karena dalam hidup mereka hanya untuk mencari dan dekat dengan Allah maka hidup mereka pun memancarkan cahaya Allah;  sukacita, kedamaian dan ketenangan hidup. Seperti Wajah Musa bercahaya (Kel 34:35). Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang (Mat 17:2).